Words of the month

"When you feel like hope is gone look inside you and be strong and you'll finally see the truth that a hero lies in you" (- Mariah Carey-)

Sabtu, 04 Agustus 2012

THE WARRIORS OF BRI UNIT MENES

Here are my partners in BRI Unit Menes,, Standing from the left is me as a customer service, Cucu Mahdiah (Teller), Rhavelliyani ( Teller), Ratna Ayu Wijayanti (Account Officer), Syifa Siti Latifah (Now, Credit Administration Staff in Serang Branch), Yumi Nur Apriliani (Account Officer), Primastha Anugrah Widi (Account Officer)... Sitting from left Iit Nurbaeti (Customer Service, And now she was moved to Unit Cikeusik as a teller after about three month as customer service at Unit Panimbang) Aldy Sofyan (Account Officer for KUR) Elis (Customer Service, but now she was moved to Unit Cibaliung as a teller). Hopefully we can keep our spirit of togetherness to raise the quality of our working. That's All.

 

Kamis, 21 Juni 2012

MENES, The City of Angels…

Menes sebuah tempat di selatan Pandeglang, bagi masyarakat sekitaran Banten atau bahkan luar Banten banyak yang mungkin tidak asing dengan tempat ini karena  merupakan pusat salah satu makanan khas Banten  yaitu ‘Emping’. Begitu pun bagi saya yang merupakan warga Banten. Beberapa kali saya melewati tempat ini, terutama saat musim liburan menuju daerah sekitaran Pantai Carita. Beberapa bulan yang lalu saya akhirnya ditakdirkan untuk semakin akrab dengan tempat ini. Berawal ketika akhirnya  diterima bekerja di BRI Kanca Labuan. Karena susah sekali mencari kost di Labuan, akhirnya saya dengan beberapa teman memutuskan untuk kost di daerah Ciputri, Menes. Setelah selama dua minggu lebih bekerja di Kantor Cabang Labuan, akhirnya di minggu ketiga saya ditugaskan untuk mengisi kekosongan di BRI Unit Menes. Saya menempati posisi Customer Service di tempat tersebut sehingga mengharuskan saya untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Well, setelah seminggu bekerja disini saya berpikir that this place is a very unique place. I call this place ‘ The City of Angels ‘. I don’t really know why, but mungkin ada dua alasan kenapa saya memanggilnya begitu. Pertama, alasan yang agak konyol tapi memang begitu adanya yaitu karena ‘Angels = Cewek’ disini memang cantik-cantik. Kedua, alasan yang lebih logis yaitu karena ditempat ini begitu banyak pesantren bahkan bisa disebut ‘Kota Santri’ dengan Kyai yang cukup terkenal sehingga cukup wajar bila saya memanggilnya ‘Kota Para Malaikat = The City of Angels’. Malaikat dalam arti kiasan orang-orang yang dekat dengan Allah. Mudah-mudahan para kyai itu memang benar-benar dekat dengan Allah. Skip berbicara tentang agama, like I told before that Menes is a very unique place. Yap, selain terkenal dengan ‘Emping’ dan ‘Kota Santri’, Menes juga merupakan tempat yang bersejarah hal ini terlihat dengan adanya beberapa peninggalan Belanda seperti bekas stasiun, rel, benteng dan bangunan-bangunan khas zaman dulu. Bahkan nama tempat seperti ‘Simanying’ diduga merupakan nama seorang pahlawan yang berasal dari tempat ini. Entahlah, saya bukan ahli sejarah. Hehehe..:D

 Tidak hanya itu, Menes juga dekat dengan beberapa tempat wisata lokal seperti Ci Taman, Situ Cikedal, Gunung Pulosari, Batu Qur’an dan lain-lain. So, here is some pictures abou that places:
Ci Taman merupakan sebuah tempat pemandian yang airnya langsung berasal dari pegunungan disekitar.  Air jernih, dingin, keadaan alam sekitar yang tenang merupakan keunggulan dari tempat ini. Di sekitar tempat ini ada beberapa warung makanan baik snack atau pun makan besar. Jadi datang ke tempat ini tak usah khawatir akan kesusahan mencari makanan. Tempat ini pun letaknya cukup strategis karena terletak di jalan alternatif Pandeglang – Carita. Dari Menes sendiri tempat ini dapat ditempuh  sekitar kurang lebih 15 Menit. Di Tempat ini pula ada situs Batu Goong, sebuah situs yang dianggap keramat oleh penduduk setempat, wallahualam. Selanjutnya ada situ Cikedal, Sebuah danau (situ) yang dipercaya mempunyai daya magis. Penduduk setempat percaya bahwa situ ini dijaga oleh seekor siluman buaya putih. Telah banyak korban berjatuhan di situ ini, oleh karena itu tempat yang dahulunya adalah sebuah tempat rekreasi ini. Wallahualamu bi sowabi. Here are some pictures of the scary lake of Cikedal, diam, tenang namun mematikan.

Ada juga Gunung Pulosari, gunung yang menjulang di sekitar Kecamatan Pulosari (Note: yang dulunya merupakan bagian dari Kec amatan Menes) dan Kecamatan Mandalawangi. Jika kita melalui jalur alternatif menuju Menes lewat Pulosari maka kita akan menyaksikan keindahan yang sangat menakjubkan, Gunung Karang dan Gunung Pulosari seakan menyatu dan hanya beberapa jengkal terpisah. Belum lagi susunan ladang yang seakan membentuk anak tangga dan aliran jernih dari mata air pegunungan Pulosari yang berkelok  melengkapi indahnya semesta karya sang pencipta.
Hal unik lain adalah sebutan untuk orang Menes, biasanya mereka akan sangat bangga di sebut sebagai ‘Orok Menes’ atau sama saja artinya dengan ‘Orang Menes’. Istilah ‘Orok’ itu sendiri diduga pertama kali digunakan oleh para ‘Jawara Menes’ di zaman dulu untuk membedakan mereka dengan ‘Jawara’ ditempat lain. Kemungkinan dahulu jawara menes lebih hebat dan lebih religious dari jawara daerah lain. Demikian analisa saya tentang sebutan ‘Orok Menes’.
Tulisan di blog ini lagi-lagi saya tegaskan merupakan analisa saya didasarkan atas percakapan, tinjauan, dan sedikit pengalaman dan pengetahuan saya tentang Menes. Jadi, seandainya memang terlalu melenceng (kalau salah mah dah mungkin pasti ada) saya mohon dimaafkan. Hehehe,,, Yang tahu dan kebetulan baca monggo dikoreksi… Hehehe… 
 O iya, sekitar dua bulan yang lalu Kab. Pandeglang merayakan ulang tahun dan Menes yang kebetulan ditunjuk menjadi tuan rumah. Acara berlangsung selama dua minggu dengan menampilkan keanekaragaman khas dari setiap kecamatan di kab pandeglang. Beberapa instansi termasuk BRI pun ikut ambil bagian dalama acara ini. Acara dibuka oleh Bupati Pandeglang Bapak Erwan Kurtubi yang kebetulan juga mantan Camat di Kecamatan Menes. Selama dua minggu acara berlangsung dengan sangat meriah. Warga dari berbagai tempat disekitar pandeglang berbondong-bondong menyaksikan perhelatan ini. Acara ini dinilai positif karena untuk pertama kali diadakan di luar Kota Pandeglang sehingga atmosfernya dapat diraskan oleh warga Pandeglang yang berasal dari pelosok seperti Cibaliung, Sumur, Cigeulis, Cikeusik dan lain-lain. Menes menjadi tuan rumah pertama di luar Kota Pandeglang. Penunjukan Menes sendiri bukannya tak berdasar, selain berada di tengah antara Pandeglang kota dengan Pandeglang pinggiran, struktur tata kota Menes juga dianggap cocok untuk perhelatan sebesar ini. Acara ini sendiri mengambil tempat di alun-alun Kota Menes. Cangrats for the successful of this program. See you next year.
That’s all things that I really feel about Menes. Menes is the City of Angels.